Senin, 30 Oktober 2017

Cerpen Tanggung Jawab

Hai guys, kita sering banget denger tentang 'tanggung jawab'. Tapi sebenernya, tanggung jawab itu kayak gimana sih?

Menurut KBBI, Tanggung jawab berarti "keadaan wajib menanggung segala sesuatunya (kalau terjadi apa-apa boleh dituntut, dipersalahkan, diperkarakan, dan sebagainya)"



Di bawah ini aku bakal kasih beberapa contoh cerpenku tentang tanggung jawab. Semoga cerita-cerita ini bisa membantu kalian dalam memahami makna tanggung jawab :)


DARI KECIL KE BESAR
Suatu hari seorang saudagar kaya hendak pergi jauh. Ia memiliki dua orang anak. Anak yang pertama ia titipi gudang kecil, dan anak yang kedua ia titipi rumahnya yang megah. Kedua anak itu sama-sama ia suruh untuk merawat dan menjaga titipannya itu.
Setiap hari, anaknya yang pertama itu datang dan membersihkan gudang itu.Sedangkan anak yang kedua, ia hanya menyuruh para pembantunya untuk membersihkan rumah megah itu di saat ia sendiri memilih bersantai-santai dan berfoya-foya dengan teman-temannya.
Sekembalinya saudagar kaya itu, ia mengamati hasil kerja kedua anaknya. Setelah cukup menemukan fakta, saudagar kaya itu memanggil kedua anaknya.
Untuk anak yang pertama ia berkata, “Nak, ayah bangga akan hasil kerjamu. Karena kau sudah bertanggung jawab untuk hal-hal yang kecil, ayah akan berikan padamu tanggung jawab dalam hal-hal yang besar. Rumah yang ada di pulau seberang itu kini menjadi milikmu. Uruslah dan pergunakanlah dengan bijak.”
Sedangkan untuk anak yang kedua, saudagar kaya itu berkata, “Nak, ayah kecewa padamu. Kalau saja kamu mau mengusahakan ini dengan baik, maka ayah akan memberikan rumah itu sekaligus pulau yang ada di seberang untukmu. Dan kini, karena kau tidak bertanggung jawab dengan baik, maka fasilitas-fasilitasmu akan ayah batasi.”
Menyesallah anak kedua itu. Ia sangat menyesal tidak mengerjakan apa yang ayahnya titipkan padanya dengan baik. Padahal saudaranya kini bisa memiliki rumah sendiri.



TANGGUNG JAWAB DALAM PERKATAAN
Hari ini hari Minggu. Karena tidak masuk sekolah, Nia bersantai-santai di ruang tengah sambil membaca majalah kesukaannya. Tiba-tiba, ibunya menghampirinya dan berkata, “Nia, Ibu mau arisan sebentar. Lima menit lagi kamu matikan kompor ya.”
“Ya, Bu,” jawab Nia malas-malasan. Konsentrasinya sedang berada pada majalah di tangannya itu. Ia segera menjawab supaya ibunya segera pergi dan tidak mengusik ketenangannya.
Ketika lembar terakhir majalah itu selesai dibaca, Nia mulai mencium bau aneh. “Bau apa sih? Nggak enak banget deh,” omelnya sambil membanting majalah ke sofa.
Karena penasaran, ia segera mencari tahu asal bau aneh itu. Saat ia sampai di dapur, terkejutlah ia. Dengan segera, ucapan ibunya tadi kembali teringang di kepalanya. “Astaga! Sudah lebih setengah jam dari yang diminta ibu!”
Cepat-cepat Nia mematikan kompornya dan merendamnya dengan air. Tak lama kemudian ibunya datang. “Nia, bau gosong apa ini? Kamu lupa mematikan kompor?”
“Maaf, Bu. Tadi Nia tidak sungguh-sungguh mendengarkan perkataan ibu.”
Ibunya menghela napas. “Nia, setiap kata-kata yang kamu keluarkan itu harus dapat dipertanggung jawabkan. Kamu bilang iya, maka harus iya. Kalau kamu bilang tidak, ya harus tidak. Kalau kuah sup-nya habis begini kita mau makan apa nanti siang?”
Nia terdiam sejenak, lalu menjawab, “Karena Nia penyebabnya, Nia mau bertanggung jawab, Bu. Nia yang bakal masak buat makan siang kita nanti.”
Ibunya tersenyum. “Jangan diulangi lagi ya.”
Amanat :
Menaati perintah orang tua adalah salah satu tanggung jawab kita sebagai seorang anak.


Gimana guys? Udah bisa lebih paham soal tanggung jawab? Sebenernya cerita yang pertama itu aku terinspirasi dari perumpamaan tentang talenta dalam Matius 25:14-30.

Dari cerita-cerita di atas, tanggung jawab itu bisa diwujudkan dalam tindakan-tindakan yang sepele. Nggak perlu jadi ketua kelas buat punya tanggung jawab. Setiap kita memiliki tugas dan tanggung jawab kita masing-masing.

Yuk kita belajar tanggung jawab dalam kehidupan kita. Jangan seperti Nia yang hanya asal menjawab tanpa benar-benar melakukannya.

Semangat berjuang, guys!